All England Super Series 2010

Tunggal putra Klub Djarum Dionysius Hayom Rumbaka harus mengakui keunggulan tunggal putra China Chen Jin pada babak pertama kejuaraan bulutangkis All England Super Series 2010 yang berlangsung di National Indoor Arena Birmingham, Inggris pada Rabu sore (10/03/10) waktu setempat. Hayom takluk melawan Chen Jing melalui pertarungan tiga set 16-21, 21-19, 20-22 dalam waktu hampir satu jam.

Tunggal putri Indonesia dari Klub Djarum Maria Febe Kusumastuti memperlihatkan ketangguhannya dengan menyingkirkan tunggal putri China Wang Shixian untuk melangkah ke babak kedua. Febe menaklukkan Wang melalui pertarungan tiga set dengan skor 21-13, 15-21, 21-16 dalam waktu 59 menit. Bagi Febe kemenangan ini mengantarnya ke babak kedua untuk berhadapan dengan tunggal putri China lainnya Jiang Yanjiao yang merupakan unggulan tiga.

Pada tunggal putra Indonesia masih menyisakan tiga wakilnya ke putaran kedua. Sony Dwi Kuncoro menaklukkan tunggal putra China Du Pengyu dua set langsung 21-19, 21-10. Pada babak kedua Sony akan berhadapan dengan unggulan satu dari Malaysia Lee Chong Wei yang menyingkirkan tunggal putra India Chetan Anand 21-15, 21-16.

Taufik Hidayat yang menjadi unggulan empat menang atas tunggal putra Hongkong Hu Yun melalui pertarungan tiga set 17-21, 21-11, 21-12. Di babak kedua hari ini Taufik akan menghadapi tantangan tunggal putra Inggris Andrew Smith. Sementara Simon Santoso hari ini akan berhadapan dengan veteran dari Denmark Peter Hoeg Gade unggulan lima setelah di babak pertama kemarin berhasil menyingkirkan tunggal putra Malaysia Wong Choong Haan 17-21, 21-16, 21-12. Gade melangkah ke babak kedua setelah menyingkirkan tunggal putra Belanda Dicky Palyama 21-17, 21-17.

Satu tunggal putri Indonesia lainnya yang berpartisipasi di kejuaraan All England kali ini Adriyanti Firdasari harus tersingkir lebih awal. Adriyanti Firdasari takluk di tangan pebulutangkis Hongkong Wang Cheng 20-22, 18-21.

Maria Kristin yang seharusnya mengikuti kejuaraan All England yang memperebutkan total hadiah USD 200,000,- dan memasuki usia 100 tahun batal mengikuti kejuaraan ini akibat kakek tercinta meninggal dunia.

Leer más

maicon kobarkan semangat brazil

Gol spektakuler yang dibuat Maicon di babak kedua mengawali kemenangan Brazil atas “tim misterius” Korea Utara 2-1 dalam partai pembuka Grup D pada Rabu dinihari kemarin. Maicon merasa golnya tersebut terbantu bola resmi Piala Dunia 2010, Jabulani.

Sebelumnya, juara Piala Dunia lima kali tersebut harus bersusah payah menembus ketatnya lini pertahanan Korut di babak pertama. Saat lini depan nyaris frustrasi karena tak mampu mencetak gol, Maicon berhasil membangkitkan semangat rekan-rekannya lewat gol fantastisnya tersebut di babak kedua.

Dari sudut yang sempit, bek Inter Milan ini dengan penuh kepercayaan diri melepaskan tendangan yang menaklukkan kiper Ri Myong-Guk di menit ke 55.

Sepintas, posisi Maicon memang cukup sulit mencetak gol sehingga apa yang dilakukannya lebih bersifat untung-untungan. Namun, dia mengakui bahwa dirinya bakal mencetak gol. “Saya pernah melakukannya dalam pertandingan melawan Portugal di Brasilia (dalam pertandingan uji coba tersebut Brazil menang 6-2),” kata Maicon.

“Saat mengejar bola, saya sesungguhnya sudah lelah dan hanya berpikir menendang bola,” imbuhnya.

Proses terjadinya gol tersebut, kata Maicon, terbantu oleh bola Jabulani Menurutnya, bola resmi yang selama ini dikritik oleh pemain lain tersebut, khususnya kiper, justru sangat membantu dalam mencetak gol. “Bola ini sangat cocok bagi kami. Bolanya sungguh fantastis. Memang benar, bola itu menyulitkan bagi kiper. Target saya tentu ingin membawa tim menang dan kalau bisa mencetak gol,” ujar pemain berusia 28 tahun ini.

Elano memperbesar keunggulan Brazil di menit ke 72. Namun bek Korut Yun Nam Ji memperkecil kekalahan timnya dengan golnya menjelang berakhirnya pertandingan.

Hasil yang didapat skuad Carlos Dunga tersebut membuat prediksi banyak orang meleset. Sebelumnya Brazil diprediksi bakal menang mudah dengan panen gol melawan tim non unggulan seperti Korut.

Namun bagi pelatih Brazil Carlos Dunga hasil yang dicapai anak-anak asuhnya membuatnya cukup puas. Dia juga tidak menyangka skuad asuhan Kim Jong Hun tersebut dapat memberikan perlawanan yang ketat terhadap timnya.

“Kami sesungguhnya ingin mencetak gol tanpa harus kebobolan. Hanya, harus diakui pertandingan pertama memang sangat berat. Sulit sekali menghadapi tim yang memilih untuk bertahan,” jelas Dunga.

“Anda harus bisa mengumpan bola dengan baik dan menciptakan ruang. Namun, Korut juga nyaris sempurna saat bergerak untuk menutup setiap celah,” lanjutnya.

Atas hasil ini, Brazil untuk sementara memuncaki klasemen Grup G dengan torehan tiga poin, diatas Portugal dan Pantai Gading yang masing-masing mengemas satu poin setelah bermain imbang tanpa gol.

Leer más